Metode MPN
Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji
pendugaan (presumtive test), uji konfirmasi (confirmed test), dan uji
kelengkapan (completed test). Dalam uji tahap pertama, keberadaan coliform
masih dalam tingkat probabilitas rendah; masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi
sifat fermentatif coliform dalam sampel. Karena beberapa jenis bakteri selain
coliform juga memiliki sifat fermentatif, diperlukan uji konfirmasi untuk
mengetes kembali kebenaran adanya coliform dengan bantuan medium selektif diferensial.
Uji kelengkapan kembali meyakinkan hasil tes uji konfirmasi dengan mendeteksi
sifat fermentatif dan pengamatan mikroskop terhadap ciri-ciri coliform:
berbentuk batang, Gram negatif, tidak-berspora (Fardiaz,1989).
Output metode MPN adalah nilai MPN. Nilai MPN
adalah perkiraan jumlah unit tumbuh (growth unit) atau unit pembentuk-koloni
(colony-forming unit) dalam sampel. Namun, pada umumnya, nilai MPN juga
diartikan sebagai perkiraan jumlah individu bakteri. Satuan yang digunakan,
umumnya per 100 mL atau per gram. Jadi misalnya terdapat nilai MPN 10/g dalam
sebuah sampel air, artinya dalam sampel air tersebut diperkirakan setidaknya
mengandung 10 coliform pada setiap gramnya. Makin kecil nilai MPN, maka air
tersebut makin tinggi kualitasnya, dan makin layak minum. Metode MPN memiliki
limit kepercayaan 95 persen sehingga pada setiap nilai MPN, terdapat jangkauan
nilai MPN terendah dan nilai MPN tertinggi (FDA, 1989).
Bakteri Coliform
Bakteri
coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih
tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya
pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator
pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan
keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah,
cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Contoh bakteri
coliform adalah, Esherichia coli dan Entereobacter aerogenes. Jadi, coliform
adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform, artinya,
kualitas air semakin baik (FRIEDHEIM, 2001. J Boil. Cit porter J.R).
Banyaknya
kontaminan dalam air memerlukan standar tertentu untuk menjamin kebersihannya.
Air yang terkontaminasi oleh bakteri patogen saluran cerna sangat berbahaya
untuk diminum. Hal ini dapat dipastikan dengan penemuan organisme yang ada
dalam tinja manusia atau hewan dan yang tidak pernah terdapat bebas di alam.
Ada beberapa organisme yang termasuk kategori ini, yaitu bakteri coliform (E.
coli), Enterococcus faecalis, Clostridium sp. Di Indonesia, bakteri indikator
air terkontaminasi adalah E. coli (GAUSE, G. F. 1946).
Terdapatnya
bakteri coliform dalam air minum dapat menjadi indikasi kemungkinan besar
adanya organisme patogen lainnya. Bakteri coliform dibedakan menjadi 2 tipe,
yaitu faecal coliform dan non-faecal coliform. E. coli adalah bagian dari
faecal coliform. Keberadaan E. coli dalam air dapat menjadi indikator adanya
pencemaran air oleh tinja. E. coli digunakan sebagai indikator pemeriksaan kualitas
bakteriologis secara universal dalam analisis dengan alasan;
a) E. coli
secara normal hanya ditemukan di saluran pencernaan manusia (sebagai flora
normal) atau hewan mamalia, atau bahan yang telah terkontaminasi dengan tinja
manusia atau hewan; jarang sekali ditemukan dalam air dengan kualitas
kebersihan yang tinggi,
b) E. coli
mudah diperiksa di laboratorium dan sensitivitasnya tinggi jika pemeriksaan
dilakukan dengan benar,
c) Bila
dalam air tersebut ditemukan E. coli, maka air tersebut dianggap berbahaya bagi
penggunaan domestik,
d) Ada
kemungkinan bakteri enterik patogen yang lain dapat ditemukan bersama-sama
dengan E. coli dalam air tersebut (GAUSE, G. F. 1946).
Bakteri
pembusuk ini dimasukkan ke dalam golongan bakteri Coliform, salah satu yang termasuk
didalamnya adalah Escherichia coli. Bakteri coliform ini menghasilkan zat ethionine yang pada penelitian
menyebabkan kanker. Bakteri-bakteri pembusuk ini juga memproduksi
bermacam-macam racun seperti Indole, skatole yang dapat menimbulkan penyakit
bila berlebih didalam tubuh (GAUSE, G. F. 1946).
Bakteri coliform merupakan parameter mikrobiologis terpenting kualitas
air minum. Kelompok bakteri coliform terdiri atas Eschericia coli, Enterobacter
aerogenes, Citrobacter fruendii, dan bakteri lainnya. Meskipun jenis bakteri
ini tidak menimbulkan penyakit tertentu secara langsung, keberadaannya di dalam
air minum menunjukkan tingkat sanitasi rendah. Oleh karena itu, air minum harus
bebas dari semua jenis coliform. Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri
coliform, semakin tinggi pula risiko kehadiran bakteri-bakteri patogen lain
yang biasa hidup dalam kotoran manusia dan hewan. Salah satu contoh bakteri patogen-yang
kemungkinan terdapat dalam air terkontaminasi kotoran manusia atau hewan
berdarah panas-adalah Shigella, yaitu mikroba penyebab gejala diare, deman,
kram perut, dan muntah-muntah (Official Chemical Method, 1979)
Jenis bakteri coliform tertentu, misalnya E coli O:157:H7, bersifat
patogen dan juga dapat menyebabkan diare atau diare berdarah, kram perut, mual,
dan rasa tidak enak badan (Dad,2000).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar